Pages

Saturday, August 3, 2013

Lomografi

Lomografi
Diana Mini Lomo Camera
Apa itu?


Saya pertama kali tahu tentang Lomografi ketika saya membaca artikel di majalah Gogirl! tahun 2007 (atau 2008?lupa detailnya) dan saya langsung tertarik ingin mencoba dunia Lomografi. Lomografi itu kalo saya definisikan sendiri ya,adalah seni fotografi menggunakan kamera kamera Lomo yang menghasilkan efek efek unik di setiap jepretannya. Jenis kamera Lomo itu sendiri pun ada banyak dari tipe Holga sampai tipe Diana (detailnya nanti di artikel berikutnya aja ya hehe..) dan setiap tipe tentu menghasilkan efek gambar yang berbeda beda. Tapi saat itu keinginan untuk memperdalam lomografi belum kesampaian karena sibuk kuliah dan yang tahu tentang lomo juga masih sedikit sekali.

Tahun 2011,saya sedang melanjutkan study S2 saya di Taiwan dan disana cukup banyak orang orang Indonesia yang ponya hobi fotografi .Dari sekian banyak orang itu ternyata ada 1 orang yang mengerti tentang lomografi ,terbukti dari kamera Lomonya yang sangat COOL !(Lomo LC-A Rusia) dan hasil jepretannya yang tidak kalah COOL!. Saya memutuskan untuk menjadi murid beliau (hahaha..) bahkan bule Argentina pun ikut berguru kepada orang ini.

Meet the Professor Lomo, Mr. Irfan Ramdhani

Berikut percakapan singkat saya dengan dia..untuk berbagi tips tips mendasar bagi anda anda yang ingin tahu dan ingin mencoba tentang Lomografi

Me : “Apa itu lomografi dari kacamata anda?Are consider yourself as a lomografer?”

Prof. Lomo : “Yang jelas sih Lomography itu sebuah brand produsen dan ritel yang memproduksi berbagai jenis kamera jenis analog, film, dan aksesoris lainnya. Lomography bisa juga berarti sebuah movement dan komunitas global pencinta kamera Lomo.
Spirit dari Lomography itu deliberate yourself, playful, having fun, surprise. Di saat fotografi konvensional menuntut kesempurnaan teknik baik itu fokus, ketajaman gambar, pencahayaan, Lomography justru menawarkan segala “kecacatan” yang dihindari fotografi konvensional seperti  vignette, lightleak, warna yg terlalu kontras, dan gambar yang nge-blur. Apakah itu berarti Lomography asal jepret aja? Tentu tidak karena lomography dibatasi oleh jumlah frame dalam sebuah rol film yang berjumlah 36 (plus) frame. Jadi setiap jepretnya sangat berharga sehingga penggunanya dituntut untuk lebih kreatif dalam segala keterbatasannya itu. Creativity comes from constraint.
Apakah saya seorang lomographer? Kalau definisinya berarti pemilik dan pengguna kamera Lomo, jawabannya “ya.” Saya punya sebuah kamera Lomo L-CA Rusia dan sudah menghabiskan banyak rol film dengan kamera itu



Me : “Lomografi 101 dari anda itu adalaaaah...?”

Prof Lomo : “1. Spontaneous : Be fast. Jangan kelamaan mikir. Capture all the best moments  as they happen without you having to worry about a thing.
2. Deliberate : Teori dan teknik itu penting tapi jangan terbebani olehnya
3. Surprise : anda tidak akan pernah tahu akan seperti apa hasil jepretan anda. Kadang mengecewakan tapi seringkali melebihi ekspektasi anda
4. Fun : bersenang-senanglah. Lomography is all about fun
5. Creative : bereksperimen dengan kamera anda, coba berbagai tips and trick


Me : “Kamera lomo favorit?kenapa?”

Prof Lomo : “Kamera Lomo favorit saya adalah Lomo L-CA Rusia. Kenapa? Karena itu satu-satunya kamera Lomo yang saya punya hahaha..seriously. Tapi itu kamera emang sadis banget. Bentuknya compact, muat di saku celana, ringan tapi kokoh, dan gampang digunakan. Yang paling hebat dia bisa dipake di tempat minim cahaya dan malam hari sekalipun tanpa menggunakan flash. Shutter-nya ga akan nutup sampai dapet cahaya yang dibutuhkan. L-CA kalo pake film slide hasilnya dahsyat banget. L-CA + Slide = You’ll never go wrong. Pokoknya kalo anda ga punya L-CA anda belum bisa disebut Lomographer. Ada sebagian orang yang suka ngasi nama kamera-kameranya. Kalau saya harus ngasih nama kamera L-CA saya, saya akan kasi nama “The Beast.”



Me: “Cara anda untuk dapat inspirasi angle2 foto yg menarik itu gimana??

Prof Lomo : “Banyak-banyak liat karya-karya fotografer lain baik yang terkenal maupun tidak. Sumbernya banyak, bisa dari buku, blog, flickr, tumblr atau apapun. Cari dan pelajari gaya yang anda suka, Tanya pada diri anda sendiri kenapa anda menyukainya. Kata Picasso “Good artists copy. Great artists steal.” Meniru sah-sah saja dalam proses belajar. Nanti juga anda akan menemukan gaya anda sendiri.”

Me : “Super tips hal plg penting untuk menjadi seorang lomografer?”

Prof Lomo : “Seorang fotografer legendaris dari Perancis, Henri Cartier Bresson, pernah berkata Your first 10,000 photographs are your worst,” jadi go out there, don’t stop shooting, be a happy shooter , learn from your own mistakes. Seringkali anda tidak akan mendapatkan efek seperti yang anda harapkan, jadi coba lagi dan lagi. Trus jangan lupa pelajari prinsi-prinsip dasar fotografi seperti  komposisi, framing, focus, ISO,  shutter speed,  diafragma, but remember, photography is not all about technicality. It’s also about creativity, discovery, and having fun.”

Wuooh..oke super sekali memang orang satu ini (dalam hal lomografi dan fotografi analog) .


Ini salah satu hasil jepretannya:

Using La sardina Lomo Camera

Using LC-A Rusia Lomo Camera


Kalian bisa lihat sendiri hasil karyanya di Flickr : http://www.flickr.com/photos/irufan7/
Atau kenalan sendiri sama orangnya lewat twitter di @irufan

Sekian sekilas ulasan dari saya..walaopun dalam proses pembelajaran saya ‘menderita’ karena dia selalu menghina hina Liverpool (euwwhhh) karena dia penggemar MU-slash-pembenci Liverpool (see what kind of torture is that?) tapi itulah..semua itu emang ada harganya..sekarang saya jadi cukup jago dalam bidang lomografi (menurut saya sendiri)  #hwaelaaah hahaha



Happy weekend all ^^





Comments:

Post a Comment

Free Blog Template by June Lily