Lomografi
Diana Mini Lomo Camera |
Apa itu?
Saya pertama kali tahu tentang
Lomografi ketika saya membaca artikel di majalah Gogirl! tahun 2007 (atau
2008?lupa detailnya) dan saya langsung tertarik ingin mencoba dunia Lomografi.
Lomografi itu kalo saya definisikan sendiri ya,adalah seni fotografi menggunakan
kamera kamera Lomo yang menghasilkan efek efek unik di setiap jepretannya.
Jenis kamera Lomo itu sendiri pun ada banyak dari tipe Holga sampai tipe Diana
(detailnya nanti di artikel berikutnya aja ya hehe..) dan setiap tipe tentu
menghasilkan efek gambar yang berbeda beda. Tapi saat itu keinginan untuk
memperdalam lomografi belum kesampaian karena sibuk kuliah dan yang tahu
tentang lomo juga masih sedikit sekali.
Tahun 2011,saya sedang
melanjutkan study S2 saya di Taiwan dan disana cukup banyak orang orang
Indonesia yang ponya hobi fotografi .Dari sekian banyak orang itu ternyata ada
1 orang yang mengerti tentang lomografi ,terbukti dari kamera Lomonya yang
sangat COOL !(Lomo LC-A Rusia) dan hasil jepretannya yang tidak kalah COOL!.
Saya memutuskan untuk menjadi murid beliau (hahaha..) bahkan bule Argentina pun
ikut berguru kepada orang ini.
Meet the Professor Lomo, Mr.
Irfan Ramdhani
Berikut percakapan singkat saya
dengan dia..untuk berbagi tips tips mendasar bagi anda anda yang ingin tahu dan
ingin mencoba tentang Lomografi
Me : “Apa itu lomografi dari
kacamata anda?Are consider yourself as a lomografer?”
Prof. Lomo : “Yang jelas sih
Lomography itu sebuah brand produsen dan ritel yang memproduksi berbagai jenis
kamera jenis analog, film, dan aksesoris lainnya. Lomography bisa juga berarti
sebuah movement dan komunitas global pencinta kamera Lomo.
Spirit dari Lomography itu deliberate
yourself, playful, having fun, surprise. Di saat fotografi konvensional
menuntut kesempurnaan teknik baik itu fokus, ketajaman gambar, pencahayaan,
Lomography justru menawarkan segala “kecacatan” yang dihindari fotografi konvensional
seperti vignette, lightleak, warna yg
terlalu kontras, dan gambar yang nge-blur. Apakah itu berarti Lomography asal
jepret aja? Tentu tidak karena lomography dibatasi oleh jumlah frame dalam
sebuah rol film yang berjumlah 36 (plus) frame. Jadi setiap jepretnya sangat
berharga sehingga penggunanya dituntut untuk lebih kreatif dalam segala
keterbatasannya itu. “Creativity comes from constraint.”
Apakah saya seorang lomographer? Kalau
definisinya berarti pemilik dan pengguna kamera Lomo, jawabannya “ya.” Saya
punya sebuah kamera Lomo L-CA Rusia dan sudah menghabiskan banyak rol film
dengan kamera itu
Me : “Lomografi 101 dari anda itu adalaaaah...?”
Prof Lomo : “1. Spontaneous : Be fast. Jangan kelamaan mikir.
Capture all the best moments as they
happen without you having to worry about a thing.
2.
Deliberate : Teori dan teknik itu penting tapi jangan terbebani olehnya
3.
Surprise : anda tidak akan pernah tahu akan seperti apa hasil jepretan anda.
Kadang mengecewakan tapi seringkali melebihi ekspektasi anda
4.
Fun : bersenang-senanglah. Lomography is all about fun
5.
Creative : bereksperimen dengan kamera anda, coba berbagai tips and trick
Me : “Kamera lomo favorit?kenapa?”
Prof Lomo : “Kamera Lomo favorit
saya adalah Lomo L-CA Rusia. Kenapa? Karena itu satu-satunya kamera Lomo yang
saya punya hahaha..seriously. Tapi itu kamera emang sadis banget. Bentuknya
compact, muat di saku celana, ringan tapi kokoh, dan gampang digunakan. Yang
paling hebat dia bisa dipake di tempat minim cahaya dan malam hari sekalipun
tanpa menggunakan flash. Shutter-nya ga akan nutup sampai dapet cahaya yang
dibutuhkan. L-CA kalo pake film slide hasilnya dahsyat banget. L-CA + Slide =
You’ll never go wrong. Pokoknya kalo anda ga punya L-CA anda belum bisa disebut
Lomographer. Ada sebagian orang yang suka ngasi nama kamera-kameranya. Kalau
saya harus ngasih nama kamera L-CA saya, saya akan kasi nama “The Beast.”
Me: “Cara anda untuk dapat inspirasi angle2 foto yg menarik itu gimana??
Prof Lomo : “Banyak-banyak liat
karya-karya fotografer lain baik yang terkenal maupun tidak. Sumbernya banyak,
bisa dari buku, blog, flickr, tumblr atau apapun. Cari dan pelajari gaya yang
anda suka, Tanya pada diri anda sendiri kenapa anda menyukainya. Kata Picasso
“Good artists copy. Great artists steal.” Meniru sah-sah saja dalam proses
belajar. Nanti juga anda akan menemukan gaya anda sendiri.”
Me : “Super tips hal plg penting untuk menjadi
seorang lomografer?”
Prof Lomo : “Seorang fotografer
legendaris dari Perancis, Henri Cartier Bresson, pernah berkata “Your first 10,000
photographs are your worst,” jadi go out there, don’t stop shooting, be a happy
shooter , learn from your own mistakes. Seringkali anda tidak akan mendapatkan
efek seperti yang anda harapkan, jadi coba lagi dan lagi. Trus jangan lupa
pelajari prinsi-prinsip dasar fotografi seperti
komposisi, framing, focus, ISO,
shutter speed, diafragma, but
remember, photography is not all about technicality. It’s also about
creativity, discovery, and having fun.”
Wuooh..oke super sekali memang
orang satu ini (dalam hal lomografi dan fotografi analog) .
Ini salah satu hasil jepretannya:
Using La sardina Lomo Camera |
Using LC-A Rusia Lomo Camera |
Kalian bisa lihat sendiri hasil
karyanya di Flickr : http://www.flickr.com/photos/irufan7/
Atau kenalan sendiri sama orangnya
lewat twitter di @irufan
Sekian sekilas ulasan dari
saya..walaopun dalam proses pembelajaran saya ‘menderita’ karena dia selalu
menghina hina Liverpool (euwwhhh) karena dia penggemar MU-slash-pembenci
Liverpool (see what kind of torture is that?) tapi itulah..semua itu emang ada
harganya..sekarang saya jadi cukup jago dalam bidang lomografi (menurut saya
sendiri) #hwaelaaah hahaha
Happy weekend all ^^
Comments:
Post a Comment